Minggu, 26 Agustus 2012

Honda BeAT 2011, Atur Kompresi Menengah


Honda BeAT milik tim SCMM Racing Team (SRT) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tanpa kesulitan menyabet podium 1 kelas Honda Matic 130 cc Standar Terbuka. Terlihat di Honda Racing Championship, Banjarbaru (15/7) lalu. Rumusan BeAT yang digas Dedet Dealova menganut kompresi menengah.

Tinggi rendahnya kompresi berpe-ngaruh dengan hasil daya yang dihasilkan. Semakin tinggi kompresi, semakin gede juga tenaga dikeluarkan. Tapi, tinggi-rendahnnya kompresi dipengaruhi beberapa faktor.

“Ini pengaruh dari desain sirkuit yang kombinasi. Ada tikungan yang mesti rolling, ada juga corner yang bikin putaran mesin lebih sering nutup gas. Termasuk juga, material mesin BeAT,” beber Nur Fatur Rahman, juru korek SRT yang pakai piston ukuran 54,5 mm dengan profil kepala seher jenong.

Fatur, panggilan Nur Fatur Rahman, mematok kompresi 13,5:1. Perbandingan ini dasarnya karakter sirkuit. Trek Murjani yang jadi lokasi HRC 2012 di Kalsel kombinasi tikungan yang rolling dan full braking. Artinya, rpm bisa bermain menengah-atas dan ada saatnya tenaga dikail dari putaran bawah.

Kombinasi seperti itulah yang jadi ukuran Fatur. Kompresi enggak bisa kelewat rendah atau terlalu tinggi. “Seandainya semua tikungannya full braking saya biasa pakai lebih tinggi. Biar tenaganya gampang dapat waktu keluar tikungan. Kalau balapan di Binuang yang sirkuitnya panjang sedikit di bawah 13,5:1,” ulas Fatur yang mengeset putaran mesin hampir 14.000 rpm.

Tapi, ukuran perbandingan saat piston menggebuk api busi BeAT garapan Fatur enggaklah tinggi. Angka 13,5 : 1 terhitung rendah kalau dia bandingkan dengan merek lain. Merek lain bisa diset di atas 13,5:1 dengan sirkuit yang sama.

“Kalau pakai skubek merek lain berani patok kompresi 14 : 1. Pakai BeAT, bisa masalah pakai kompresi tinggi. Kayaknya bahan baku komponennya enggak tahan kompresi tinggi,” kata Fatur yang berbadan tinggi besar.

Paling enggak, BeAT garapan Fatur jadi yang terbaik untuk tahun ini di Kalimantan.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 80/90-14
Ban belakang : FDR 80/90-14
Pelek depan  : Excel 1,65x14
Pelek belakang : Excel 1,65x14
Fatur: (0511) 6204499

Suzuki Satria F-150, Rangka Baru Libas KTM


Suzuki Satria F-150 besutan Dani Tllil ini, melesat paling cepat. Di kelas campuran 4-tak s/d 250 cc pada event Day Battle Pertamina Enduro-KYT Drag Bike di Taman Harapan Indah, Bekasi dua minggu lalu atau 3 April kemarin.

Kesuksesannya sekaligus membuat sejarah baru bagi tim Harrry Motor Jakarta, lantaran berhasil mengkalahkan motor yang jadi rival terberatya. Di mana kelas ini cukup berat, juga kerap kali dimenangkan spesial engine (SE) KTM.

“Ini bukti motor pabrikan lokal bisa juga juara. Walau selisih waktu sedikit, namun ini prestasi terbaik tim setelah sekian lama riset. ,” imbuh Harry Novrian tunner tunggangan Dani Tilil.

Diakui Harry, sejak masih menggunakan rangka asli yang bobotnya 11 kg walau sudah dipress 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar abis, timingnya masih 7,901 detik. Tapi, setelah ganti rangka variasi yang baru dari bahan aluminium punya bobot 7 kg, timingnya naik jadi 7,574 detik. Padahal time segitu, kata Harry cuma dimiliki KTM (7,581 detik motor KTM A. Ucil).

“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Tapi, penggantian model rangka ringan turut mempengaruhi setingan mesin. Kata Harry, mesin 238,7 cc dibulatkan 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar torsi kuat. Namun lebih mengejar pada rpm tengah ke atas.

“Kalau dulu pakai piston Scorpio-Z diameter 70 mm, sekarang diturunkan jadi 65 mm. Begitupun strokenya. Kalau awalnya 66 mm pakai setang piston RX-Z, di mesin ini saya ganti punya KX125 2-tak yang langkahnya jadi 72 mm,” jelas mekanik dari Jl. H. Naman, Blok R6, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Pastinya ubahan ini tetap andalkan ruang bakar besar komporesi 13,5 : 1 diimbangi asupan gas bakar lebih deras lagi. Oleh Hari, gabungan Bensol biru, Pertamax dan udara dari karbu NSR SP reamer 32 mm dengan setingan spuyer 135/50. Apalagi buka-tutup alirannya diatur payung klep Thunder 125 yang punya ukuran 26 mm (in) dan 23 mm (ex).

Saat ditanya soal ubahan setingan kem ada yang berubah, Hary 250 cc garapnnya  tidak lagi mengejar bilang mirip kem aku bikin 260 derajat baik untuk klep in maupun out. Soal kapan waktu buka-tutup posisi klep itu rahasia. Takut dicontek orang,” kata Hari.

DATA MODIFIKASI
Ban belakang     : Eat My-Dust 60/80-17
Ban depan         : Comet 215-17
Cakram depan   : Ride-It
Swing arm          : Variasi aluminium
Handel rem        : Variasi

Honda Blade, Pakai Jamu Kuat Kalimantan

Enggak perlu jamu kuat laki-laki ramuan Jawa supaya Honda Blade tim Trio Boss Racing Team (TBRT), Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tahan lama. Cukup jamu pria Kalimantan, Blade yang digas Alpian R. sanggup tahan lama. Mau main berapa sesi pun, Alpian siap meladeni.

Jamu Kalimantan yang dimaksud racikan asli tunner Banjarmasin yang jadi markasnya TBRT. “Ada racikan yang memang dicari sendiri, ada juga masukan dari AHM (PT Astra Honda Motor). Hasilnya Blade yang dipakai Alpian tahan lama,” beber Ade Wiranata, juru korek asli Banjarmasin. Dia sukses membawa Blade bejekan Alpian jadi juara I kelas MP2 di Honda Racing Championship 2012, Banjarbaru, Kalsel, dua Minggu lalu (15/7).

Ade mengakali Blade supaya hawa panas yang tinggi enggak jadi problem saat balapan. Salah satunya membuang panas yang enggak bisa dilepas lewat silinder head.

Tahu sendiri, kan kepala silider Blade ada penutupnya yang enggak bersirip. Bahkan, sirip di blok silinder pun minim. Ini berbeda dengan bebek pacuan merek lain yang dirancang ada kisi-kisi penangkap angin.

“Saya lubangi cover kepala silindernya. Dikasih slang dan tabung hawa. Dengan begitu, panas yang ada di kepala silinder bisa dilepas. Hasilnya bagus. Panasnya jadi enggak cepat tinggi,” urai Ade yang menset durasi klep isap 270 derajat dan valve ex 273 derajat. Kalo ini sih semua tahu.

Racikan Ade berlanjut ke pompa oli. Pengatur suplai pelumas ke ruang bakar Blade yang digunakan Alpian memanfaatkan punya Honda Tiger. Ini berbeda dengan Blade yang dipakai tim-tim Honda di Jawa. Blade racikan juru korek di Jawa lebih dulu merasakan pompa oli versi racing khusus untuk Blade dari AHM.

Hasilnya kata Ade sudah cukup bagus dengan modifikasi pompa oli dari Tiger. “Rumah pompa oli Blade ditipiskan. Terus, rumah yang sudah ditipiskan digabung dengan rumah pompa oli Tiger,” ujar Ade yang masih berumur 30 tahun itu.

Jangan lupa kata Ade, ada beberapa bagian komponen Blade yang mesti dapat perlakuan khusus. Baut-baut silinder head wajib menggunakan kunci momen. Patokannya pun enggak sembarangan.

“Kekencangannya maksimal 10% dari standarnya. Standarnya 14 Nm, tapi yang dipakai balap baut head dikencangkan maksimal 16 Nm. Kalau kekencangan, bisa rusak,” tutup Ade.
 
DATA MODIFIKASI
Ban belakang : FDR MP76 90/80-17
Ban depan : FDR MP76 90/80-17
Karburator : Mikuni TM24
Knalpot : AHM
CDI : BRT


Yamaha V-ixion, Modif Ogah Repot


Banyak cara modif bisa ditempuh buat menghasilkan motor idaman. Ada yang extreme potong rangka, ganti kaki-kaki extra besar dan juga minimalis lewat aliran bolt on. Untuk yang disebut terakhir, ya seperti dilakukan di Yamaha V-ixion ini. Modif lewat part yang tinggal pasang alias bolt on.

“Ubahan di V-ixion ini enggak bikin ribet, tinggal pilih part di display toko dan tinggal dibaut aja,” seru Asep Sulaiman dari toko variasi Utama Motor di Jl. Raden Saleh, No. 6, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang. Walau tinggal pilih dan pasang, tapi baiknya tentukan dulu konsepnya. Jadi, hasilnya pun enggak bakal kecewa.

Konsep yang disasar oleh Kang Asep tentunya aliran street fighter. Untuk kuatkan aliran itu, lampu lancip standar dari V-ixion ditanggalkan. Diganti lampu custom yang modelnya mirip kepala salah satu tokoh Ninja Scorpion. Itu lho, yang ada di serial film Mortal Kombat. Basic headlamp dibuat dari lampu Honda New Supra X125 FI yang diberi kedok dari fiberglass.

“Tangki enggak usah pusing mesti dimodif apa. Toh banyak pilihan kondom tangki yang terbuat dari fiberglass buat dipasang di V-ixion,” bilang kang Asep yang asli orang Kuningan, Jawa Barat itu. Sayangnya pilihan kondom ini rasanya kurang cocok. Karena lekukannya kurang lancip dan tumpul.

Bagian buritan sudah aplikasi jok model berundak ala motorsport. Bisa single seater atau boncenger. Kalo diperhatikan sih, model lekukan yang disajikan mirip lekukan Ducati 1098S. Apalagi swing arm aplikasi model banana.

“Semua variasi ini tinggal baut dan pasang. Mereknya HK Sport yang merupakan produksi masal dari Utama Motor,” promosi kang Asep.

Owhhhh....

 DATA MODIFIKASI
Swing arm: HK Sport
Pelek: RGV
Ban depan: Corsa 100/70-17
Ban Belakang: Corsa 130/70-17
Telepon: (021) 734-5474

Honda CBR 250R, Besarkan Bodi Doang


Kesadaran masyarakat di dunia modifikasi soal keamanan berkendara sudah banyak dipahami. Walaupun modifikasi, tetap mempertimbangkan segi keamanan buat pengendaranya. Seperti yang dilakukan Budi Bijaksono pada CBR 250R. Pria yang tinggal di komplek Departemen Kesehatan, Jatibening, Bekasi ini ingin mengubah tampilan motor tanpa mengubah rangka standar.

Menurutnya, rangka standar perlu dipertahankan. Karena pabrikan sendiri sudah meriset dengan sangat baik soal rangka. "Makanya jangan mengubah rangka. Riskan," pesannya.

Pilihannya sekadar mengganti baju standar dengan milik CBR1000RR. Terbuat dari bahan fiberglass. Bodi CBR1000RR jelas lebih panjang dan lebar. Untuk mengaplikasinya, perlu sedikit memperpanjang rangka.

Tetapi Ujang dari Jail Custom Bodywork di Jl. Caman Raya No. 7, Jatibening, Bekasi,  nggak mau kalah akal. Agar enggak banyak mengubah rangka, bodi CBR1000RR juga mesti mengalah dengan sedikit dipapas. "Tapi, enggak memaksa potong bodi aja, sasisnya juga sedikit disesuaikan, dimundurkan 3,5 cm. Caranya dengan menambahkan tulang dengan sistem baut," sela Ujang.

Untuk pegangan bodi custom juga disesuaikan dudukan dari motor aslinya. Tanpa menggunakan las. "Dudukan yang lainnya juga pakai sistem baut. Itu pun cukup dengan  memanfaatkan lubang baut standarnya. Jadi, kalau pemiliknya sudah bosan dengan bodi custom, bodi standar bisa langsung dipasang lagi. Tidak susah," tambah Ujang.

Deltabox dibuat dengan menyesuaikan dudukan pada sasis CBR 250R yang pendek. Makanya agar bisa terpasang, deltabox model CBR1000RR  dipotong sekitar 5 cm untuk menyesuaikan dengan panjang sasis CBR 250R. Tambahan lainnya, sepatbor standar dibuatkan rumah lampu. Agar lampu CBR1000RR bisa nemplok pas dan tepat.

Tak ketinggalan soal penerangan. Lampu depan memakai HID. Biar aki enggak tekor,  tegangan di aki dibikin stabil. Untuk itu pakai kombinasi 9power yang bekerja sama dengan XCS.

"Perlu dua, 9power untuk membantu strom DC dan XCS untuk membantu aki agar enggak tekor," terangnya. Sedangkan lampu belakang cukup dengan membuatkan rumah lampu yang menyesuaikan sepatbor aslinya.

Bodi yang sudah membesar diguyur airbrush model grafis yang simpel dan enggak terlalu mencolok. "Sesuai dengan keinginan pemiliknya yang ingin menonjolkan bodi besarnya tanpa banyak pengaruh dari airbrush. Cukup dengan warna merah mencolok," tutup Ujang.

DATA MODIFIKASI
Ban belakang : Battlax 160/60-17
Ban depan : Battlax 120/60-17
Underbone : NUI
Kondom tangki : Custom
Jail Bodywork : 0856-9308-7074

Honda Blade, Kena Virus Grafis


Sering munculnya motor bertemakan airbrush grafis di Tabloid MOTOR Plus, dirasakan kuat oleh Ramdhani Akbar, pembaca setia EM-Plus. Sehingga Honda Blade keluaran 2009 adalah alat pelampiasannya. “Tapi, saya kurang suka dengan warna yang terlalu ramai dan mencolok mata, jadi saya memilih warna grafis yang lebih soft,” kata pria yang tinggal di sekitar Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.

Buat urusan cat mengecat, doi serahkan ke Joni Ilmawan dari AJ Air Brush di Jl. Daan Mogot, Samping Taman Kota, Blok A, No. 87, Jakarta Barat. Om Joni panggilan akrab seniman airbrush ini, memadukan beberapa warna dari cat merek Blinken dan Sikkens, agar tercipta warna yang berbeda namun tetap sinkron.

“Hasil maksimal lewat pilih clear merek Spies Hecker,” kata Om Joni. Hasilnya terlihat sangat soft, apalagi perpaduan warna biru ketemu oranye. Eye catching banget deh. Lantas headlamp dan stoplamp, ikut kena semprot mata brush dengan warna oranye. Hmm... malah jadi burem dong he..he...

Diimbangi dengan jok yang pelapisnya dipilih merek MB-Tech. Senada dengan warna putih kombinasi oranye dengan dasar hitam.

Bagian bodi sudah segar kalau dipelototin. Kurang pas jika part standar masih burem. Dilanjut sesi celup bahan kimia yang dilakukan oleh LGT Chrome yang terletak di Jl. Kapuk Sawah No. 38, Jakarta Barat.

Part yang dicelup standar tengah-samping, swing arm dan blok mesin kiri-kanan. “Pokoknya semua kena celupan, termasuk head juga ikut dibikin kinclong,” seru pria bertubuh gempal ini.

Mesin ogah standar. “ Piston oversize 50 pakai Kawasaki Kaze diameter 54 mm merek TKRJ Japan, noken as dibubut sekitar 1 mm,” mantap Dani sapaan akrabnya. Sekarang cc membengkak jadi sekitar 127,2 cc, tadinya hanya 110 cc.

DATA MODIFIKASI
Pelek : D-max
Ban depan : Comet 60/80-17
Ban belakang : Comet 80/10-17
Jari-jari : Yaguso
AJ Air Brush : 0822-6049-1190