Rabu, 21 November 2012

Vespa Super 1973, Jadi 4-Tak!


Vespa Super 1973, Jadi 4-Tak!

Ini prototipe-nya, siap diaplikasi pada Vespa anda. Minat?
Dadang Darmawan punya mimpi. Mengendarai Vespa keliling kota Bandung tanpa asap, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kebetulan di rumahnya ada Vespa Super keluaran 1973 yang tentunya masih mengusung tipe 2-tak. AKhirnya dimodif.

“Kecintaan saya terhadap Vespa dan mimpi punya Vespa 4-tak mendorong modifikasi sendiri,” terang bro beken dipanggil Dadang Exel yang punya bengkel Dang Exel di Jl. Cibaduyut Sukamenak No. 116 (Curug Dogdog), Bandung.

Mengubah siklus 2-tak jadi 4 tak, Dadang menggabungkan mesin Vespa Super dengan Yamaha Mio. Komponen utama Mio yang digunakan head satu set dengan klep in-ex serta noken as, blok silinder dan piston diameter 50 mm.

“Untuk menggabungkan 1 set blok silinder Mio harus bikin dudukan yang terdapat di crankcase Vespa, terbuat dari bahan babet yang dicetak mengikuti bentuk silinder Mio, lewat las babet dan argon,” papar Dadang. Crankcase Vespa dan blok silinder Mio, diikat menggunakan baut silinder Honda CB.

Pen piston Mio ukuran 15 mm, kebetulan sama dengan pen kepunyaan Vespa Super, sehingga setang piston masih aplikasi Vespa. Kruk as penggerak setang seher dan piston dari TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah), juga masih bawaan motor.
Kruk as yang tadinya tidak terdapat gigi sentrik untuk rantai keteng, sekarang dipasang gigi sentrik kepunyaan Honda Grand di sebelah kiri kruk as setelah bering. Pemasangan gigi sentrik ini, tinggal dipres seperti pemasangan biasa. Menggunakan sentrik dari Honda Grand. Gigi sentrik Grand ada 14 mata. Rantai ketengnya dari Grand yang bermata 90.

Sekarang sudah jadi 4-tak dan terdapat klep serta noken as, harus ada pelumasan di kepala silinder. Oli ditransfer oleh pompa pelumas Mio yang terdapat di dalam bak oli yang ikut berputar bersama girbox.

Dudukan pompa oli sudah dibikin pakai bahan babet. Jalur naik dan turun oli dibikin manual, di kanan-kiri crankcase. “Walau mesin langsam girbox tetap berputar sehingga pompa oli pun ikut berputar,” jelas punggawa Vespa Antique Club (VAC) Bandung ini.

Pendingin oli aplikasi radiator kepunyaan Vario. Untuk menaikkan oli, doi pakai pompa oli Honda Grand yang diputarkan oleh baut pengikat gigi centrik rantai keteng. Dudukannya terbuat dari bahan corcoran.

Ide brilian pisan lah Lur.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pengapian : Vespa PX E
Magnet : Vespa Super
Tensioner : Yamaha Mio
Karburator : Honda GL-Pro Neo Tech
Telepon : (022) 93783150

Lambretta DL150, Kinclong dan Kencang!


Lambretta DL150, Kinclong dan Kencang!

Tak pernah terpikir sebelumnya oleh Rachman Gunawan buat bermain Lambretta. Meskipun, dirinya adalah seorang skuteris. “Itu karena image Lambretta sendiri yang terkesan part dan montir bakal susah ditemui,” ungkap pria yang tinggal di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan itu.

Tapi ‘racun’ yang ditebar Bobod yang juga temannya, tepat mengena ke hati Inoi, sapaan akrab Rachman. “Awalnya lihat Lambretta sama saja. Tapi, pas lihat Lambretta DL 150 2-tak yang memang buatan Innocenti Lambretta, ternyata malah tertarik,” kata Inoi yang sekarang malah menjabat sebagai ketua Lambretta Club Indonesia (LCI) itu.

Akhirnya, diboyong sudah skuter yang ditebusnya sesuai nomor start di pacuannya itu. Ya, Rp 20 juta. Tapi, setelah diboyongnya, doi pun sempat bingung. Mau dimodif apa? Tapi, saran dari Kosi, temannya yang bermain Vespa PTS ber-spek performance, akhirnya dipilih tema racing alias performa.
Dalam proses pencarian, bertemu dengan Noerman Pulungan alias Acong dari Primo /116 di daerah Rempoa, Jakarta Selatan. Dari situ berkembang buat menggarap project Modern Classic yang dipadu performance.

Dalam konsepnya, mesin harus segara dan anti-mogok. Maka itu, dipilih silinder blok kit dari Imola yang bisa bikin kapasitas mesin melonjak 186 cc. Lengkap juga dengan reed valve alias katup buluh.

"Begitu juga sistem pengapiannya, ganti model CDI. Selain biar pembakaran sempurna, kalau ada apa-apa dengan platina juga enggak repot,” jelas Inoi yang 32 tahun itu. Maklum, bongkar platina Lambretta agak sulit. Kudu melepas beberapa bagian bodi. Beda dengan Vespa.

Akibat pemakaian blok racing, karburator ikut diganti. Selain dukung performa, juga karena posisi karbu sudah berubah. Jika sebelumnya di kiri, kini jadi di kanan. Efeknya, karbu sedikit keluar dari bodi. Maka itu, bodi kanan pun sedikit dicoak.

Engine kelar, ada ajakan buat turing ke Bandung bersama anak-anak Primo /116. Tapi, pulangnya, Inoi coba solo turing. “Ada beberapa catatan ketika turing itu. Bensinnya sangat boros, sedang volume tangki kecil. Tapi, enggak apa, dari turing itu juga dapat kenalan teman-teman dan refensi bengkel Imperial Lambretta yang dikomandoi Kang Maman,” kata ayah dua anak itu, Kinan dan Keirin.
Akhirnya, penyempurnaan pun dilakukan. Buat bikin airscoop karbu dan cat dasar diserahkan ke Primo /116. Body painting ke Scooter99 dan final tuning engine di Imperial Lambretta.

Termasuk juga aksesori pendukung. Ya, seperti fog lamp original dari Lucas Pathfinder yang kerap dipakai skuter Inggris buat tampil gaya. "Ini mereka lakukan untuk tingkatkan gaya hidup mereka," bebernya sembari ucapkan banyak terima kasih buat seluruh pihak yang mendukung terwujudnya Lambretta ini.

Kini setelah semua benar, tak ada lagi cerita suram dari turing. Meski sudah pakai tangki 17 liter pun, Jakarta-Bogor hanya cukup 4 liter saja. “Dulu bisa hampir dua kali lipat. Dan, lari motor sekarang jauh lebih kencang,” sebut Inoi sembari menjuluki skuternya ini dengan panggilan Gatot Kaca. Mantap, Bor! 

DATA MODIFIKASI
CDI Kit: Varitronic
Knalpot: JL KRP3
Kruk As: MB Development
Plat Kopling: MB Development
Gir boks: Innocenti Lambretta Li

All New Honda BeAT- FI, Tema Futuristik Pada Modifikasi Pertama


All New Honda BeAT- FI, Tema Futuristik Pada Modifikasi Pertama

Di salah satu sudut peluncurannya kemarin siang (11/10),  nampak juga All New Honda BeAT- FI versi modifikasi. Ups, desainnya keren sob! Terlihat kalau desainnya dibuat makin kekar dengan konsep modern futuristik. Padahal ubahannya enggak terlalu banyak loh...
Dari kaki-kaki, biar lebih kekar pelek Honda PCX 150 sengaja dipasang. As roda yang sama ukurannya membuat proses memindahkan pelek ini terasa mudah. Suspensi depan upside down dan ban ukuran 120 di depan serta 140 di belakang juga dipilih untuk menguatkan kesan kekar.

Sedang pada bodi, penambahan bodi kit tidak terlalu banyak. Cuma di area cover dek pijakan kaki bagian bawah dan bodi samping bagian belakang.
Cover knalpot juga diracik ulang dengan desain serupa moge-moge Honda. Malah kalau dibandingkan dengan knalpot standar CBR 250R, masih lebih keren ini.

Yang menarik, langkah body cutting membuat tampilan lebih hidup. Silahkan lihat area bawah setang bagian dalam, bukan cuma dilubangi tapi di bagian dalamnya ditutup dengan kasa berwarna kontras.
Jok diramu mengikuti tren, model 3D berwarna silver membuat tampilannya makin futuristik. Aksesori genuine dari Honda juga turut diaplikasi. Ada karpet dek pijakan kaki, visor di setang dan pemanis boks filter udara.

Udah gitu aja, tapi enak dilihat kan? (motorplus-online.com)  

Jumat, 16 November 2012

Virus Modifikasi Kawasaki Ninja 250, Terkena Wabah Valentinik



Enggak perlu ngundang Valentino Rossi di hajatan Kawasaki Modification Contezt (KMC) 2012, yang digelar, Sabtu minggu lalu (22/9) di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Pusat. Beberapa Kawasaki Ninja 250R diwabahi motif dan kelir tunggangan The Doctor.

Virus Valentinik diolah modifikator tanah air jadi tampilan baru untuk Ninja 250R. Waduh, akan lebih menggila lagi kalau Rossi memilih pindah naik Kawasaki ZX-R (motor 1.000 cc Kawasaki untuk MotoGP, red).

Memang, Rossi punya selera artistik tinggi. Semenjak GP125 dan GP250 dengan Aprilia sampai musim ini, kuda tunggannya beberapa kali alami ubahan kelir dan motif. Warna dan pola yang dicat ke motornya pun identik dengan dirinya. Dari Nastro Azzuro, lambang the Sun And Moon alias Matahari dan Bulan, sampai anjing bulldog yang bernama Cecilia dan Cesare.


Tengok Ninja 250 yang dominan hitam. Gaya ini diambil dari Ducati GP12 yang sebenarnya tidak pernah dipakai oleh Valentino Rossi. Menjelang musim ini Nicolas Ceroni, salah seorang fan’snya, memberikan ide bagaimana seandainya GP12 Rossi menggunakan dominan kelir hitam, mengolah logo Matahari-Bulan dan nomor star 58 milik Marco Simoncelli.


Uniknya, desain warna dan motif Ceroni bikin heboh berita internasional. Bahkan, sempat beberapa pembaca bertanya, apa benar Rossi akan menggunakan kelir dan motif yang diidekan Ceroni.

Ceroni sendiri tidak jelas asal-usulnya, tapi idenya telah mewabah ke mana-mana.

Virus Modifikasi Kawasaki Ninja 250, Model Terus Berjalan



Sungguh enak punya Kawasaki Ninja 250. Ide modifikasi enggak pernah kehilangan model. Kebetulan banget Ninja 250 jadi motor pertama murni sport 250 cc dengan full fairing yang dijual resmi di Indonesia. Ide bisa didapat dari mana saja dan uniknya bisa pas dengan Ninja 250. 

Lihat aja varian buntut yang beragam. Pilihannya dari model mana aja. Begitu juga dengan lengan ayun bolt on yang sudah beberapa merek beredar dijual dan banyak lagi lainnya. Artinya, pilihan bodi sampai komponen kaki-kaki tersedia dan bikin modifikator enggak kehilangan ide. 
BUNTUT MENGGODA
Buntut alias buritan di peserta Kawasaki Modification Contezt 2012 yang digelar di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Pusat (22/9), enggak satu aliran. Ada buntut yang meniru Ducati 999 yang landai tapi agak runcing di belakang. Ada juga yang meniru Ducati 989 dengan dua lampu stop kecil dibuntut.

Terus ada lagi yang meniru buntut Aprilia RSV-4. Buntut yang simpel dan diberi nat. Sebenarnya bagian atas buritan jadi multifungsi, covernya dipakai jadi single seater, kalau tutupnya dilepas jadi double seater. Seperti buntut yang menempel pada New Ninja 250 garapan Chemonk Modified.

Uniknya, ada yang hasil ide campuran. Diolah menjadi gaya sendiri. Lihat saja ada buritan yang persis dengan paruh burung. Sepintas persis dengan buntut Yamaha YZR-M1 yang tajam, sedikit dibikin tekukan pas ujungnya.

ARM BOLT ONPemilik Ninja 250 juga enggak perlu repot pasang kaki-kaki limbah yang harganya mahal. Karena sudah tersedia arm bolt on yang bisa langsung dipasang.

Apalagi model arm variasi juga keren sudah menganut desain mono arm. “Enggak mahal kok, satu set mono arm lengkap dengan peleknya dipatok Rp 8 jutaan,” ujar Vendy dari Race Motor yang menambahkan pelek buatan lokal ini bergaransi.

Model lain bisa pilih lengan ayun full aluminium berlabel Delkovic. Arm berkelir anodized ini banyak diaplikasi beberapa peserta yang turun di Kawasaki Modification Contezt. Kelebihan arm yang modelnya mirip copotan moge bisa pasang pelek dan ban lebar.

PART RIZOMA
Aslinya part bolt on berlabel Rizoma ini biasa dipasang pada moge macam Ducati lantaran variasi ini tergolong premium.

“Banyak part lain juga dari Rizoma yang bisa dipasang ke Kawasaki Ninja karena modelnya memang universal,” ujar Ariawan Wijaya dari Baru Motor Sport yang menjual aksesoris Rizoma.

 Misalnya model spion yang modelnya beragam, handle guard, tabung minyak rem, lampu sein dan banyak lagi yang lainnya. “Pasang part Rizoma ini bikin tampilan motor lebih berkelas apalagi model yang ditawarkan juga enggak pasaran,” jelas Ari lagi.

BODY SPRAY CRHOME

Bodi yang dicat anodized rupanya mulai diminati pemilik Ninja 250. Seperti diterapkan pada New Ninja 250 berkelir ungu garapan Witjax Modifzigner dari Tangerang. “Ini semacam krom plastik namanya spray chrome system sebagai kelir dasar,” ujar Agus Witjax sebagai buildernya.

Hasil pengecatan seperti ini bisa diterapkan untuk setiap warna. Bisa menghasilkan efek macam anodized jadi mecing dengan part bot on yang dipasang. “Untuk satu bodi utuh Ninja termasuk tangki kami tawarkan dengan harga Rp 8 – 10 jutaan bro,” jelas Agus yang menambahkan proses pengerjaan sekitar 7-10 hari.  

Tren Water Decal di Motor, Dari Helm ke Bodi



Ini dia! Muncul virus atau tren baru lagi dalam urusan penampilan pacuan! Selain airbrush or stiker, sobat juga bisa pilih water decal alias stiker air. Ya, begitulah secara harfiah diartikannya.

“Sebenarnya stiker ini juga sudah muncul sejak tahun 90-an. Tapi kala itu dipakai di mobil-mobilan. Di helm juga sih,” sebut Andri Wisono Hartanto dari Andri Design yang kini menerapkan water decal di bodi motor.

Menariknya, stiker ini bisa mengatasi keinginan desain yang detailnya kecil dan rumit. Karena kalau lewat permainan pen brush, diyakini tidak mampu sedetail atau sekecil stiker air.

"Teknik ini tetap diairbrush. Nah, stiker air ini bisa dikatakan sebagai pelengkap atau pendukung tampilan secara keseluruhan,” beber Andri yang juga gape dalam urusan airbrush.

Seperti yang dipasang pada Kawasaki Ninja 250R milik Julius Larisman dan Piaggio Fly milik Ade Julizar serta Yamaha RX-King punya Andri sendiri. Permainan desain water decal turut mendukung konsep modif secara keseluruhan.
Selain bisa lebih detail dan kecil, stiker ini juga fleksibel dan tipis. Tipisnya, seperti selembar tisu. Maka itu, stiker bisa dipasang mengikuti kontur bidang permukaan. Misalnya, di tangki atau bagian bodi lainnya. Dan, ketika diraba pun tidak terasa kalau itu aslinya stiker.

"Tapi karena tipis, proses pemasangannya juga butuh kejelian. Kalau tidak hati-hati, bisa dan cepat robek,” beber airbrusher 32 tahun pemilik nomor telepon 0816-1995-604.

Biar lebih maksimal, proses pemasangan stiker ini dilakukan di permukaan yang cerah. Itu karena menurut Andri, model stikernya sendiri ada dua pilihan. Yaitu, transparan dan putih.

"Kalau yang transparan, biasanya dipakai di permukaan bodi yang memiliki warna putih. Dengan begitu, warna stiker jadi lebih keluar. Tapi kalau stiker yang putih, justru dipakai di bodi yang permukaan warnanya selain putih,” beber warga Jl. Pademangan IV, Gg. 14, No. 2A, Pademangan, Jakarta Utara.

Proses pemasangannya, bodi lebih dulu diampelas halus. Setelah itu baru dipasang stiker yang sudah direndam dulu sebelumnya di air. Setelah itu, tinggal lakukan proses pernis. Buat pernis, bisa dua hingga tiga kali naik.

Bicara soal motif, bisa dipesan sesuai keinginan. Misalnya motif robot seperti yang tertera di tangki RX-King Andri atau ikon Marco Simoncelli yang mejeng di bodi sampin Fly milik Ade. Bahkan, hingga Captain Amerika yang ada pada penutup jok belakang Ninja 250R-nya Julius.

Water decal ini punya ukuran layaknya kertas A4. Untuk satu decal dan pernis, dikenakan harga Rp 250 ribuan. “Kalau mau pasang lebih dari dua decal, paling hanya kena biaya stiker doang. Karena kalau berikut pernis dihitung satu. Dan harga, sudah pasti berbeda ketimbang satuan,” pesan Andri yang juga gape painting helm itu. Serbu!  (motorplus-online.com)

Suzuki Satria F-150, Juara Berkat Baca Cuaca



Tim road race maupun drag bike, harusnya pintar membaca kelembaban dan cuaca sekitar ketika balapan. Karena sudah barang tentu mempengaruhi setingan motor.

Seperti yang dilakukan tim Anugrah Lophe Lophe, di gelaran bertajuk Enduro Day Battle Drag Bike Championship (EDBDBC) 2012 yang diadakan di Jl. Kol. Ediyono Martadipura, Kabupaten Bogor. Tim asal Boyolali ini, mempelajari cuaca di daerah Bogor-Jawa Barat yang cenderung lebih panas dibanding Boyolali, Jawa Tengah.

Hasil pemahaman cuaca ini di terapkan di Suzuki Satria F-150 yang mengikuti kelas 150 Tune Up. “Bila di Boyolali pilot-jet dan main-jet dibikin irit dengan ukuran 42/125, setingan ini cocok di daerah sana yang dingin, ketika balap di derah panas mesti dibikin jadi lebih boros dengan ukuran 42/128 di karburator PWK Sudco 35,” kata Santoso, mekanik tim Anugrah Lophe Lophe.

Tapi, tentunya bukan hanya itu yang diubah di Satria FU ini. Yang paling extrime, pembuatan ulang rasio gigi yang dibikin dengan bahan besi baja, oleh Cebleng panggilan tenar Santoso. Besi baja ini di rebuild pake alat bubut jadi ukuran rasio gigi 1 14/30, gigi 2 16/25, gigi 3 19/25, gigi 4 standar 23/21, gigi 5 standar 25/20.

“Rasio gigi sudah diubah, agar maksimal rasio, gir depan dikurangi satu mata jadi 13 mata, dari standarnya 14 mata,” tambah Cebleng.
Di bagian mesin, tim ini memepercayakan piston standar diameter 62 mm, dikawal panjang langkah 48,8 mm, untuk menggebuk kompresi 10,2 : 1. Serta katup in dan ex masih bawaan pabrik.

Durasi kem standar dicustom, agar suplay bahan bakar yang masuk-keluar keruang bakar bisa diatur sesuai waktu yang diinginkan. Noken as in 270 dan ex 270.

Angka 270 didapat dari klep isap membuka 30 sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 20 setelah TMA.

Pengapian dibikin advance lewat aplikasi CDI aftermarket Rextor yang dialirkan ke koil Yamaha YZ125, tapi magnet masih mengandalkan standar. “Pengapian dibikin total lose, sehingga kelistrikan mengandalkan dari tenaga aki,” tambahnya.

Bermodalkan pembacaan cuaca sekitar, hasilnya Satria FU yang ditunggangi Topik Ompong ini, berhasil finish sebagai juara pertama dengan best time 8,14 detik. Mantap bro.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Knalpot: MCC Racing Muffler
Monosok: YSS Z Series
Ban depan: IRC Eat My Dust 50/90-17
Ban belakang: IRC Eat My Dust 60/80-17
Teromol belakang: Suzuki Smash