Vespa Super 1973, Jadi 4-Tak!
Ini prototipe-nya, siap diaplikasi pada Vespa anda. Minat?
Dadang Darmawan punya mimpi. Mengendarai Vespa keliling kota Bandung tanpa asap, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kebetulan di rumahnya ada Vespa Super keluaran 1973 yang tentunya masih mengusung tipe 2-tak. AKhirnya dimodif.
“Kecintaan saya terhadap Vespa dan mimpi punya Vespa 4-tak mendorong modifikasi sendiri,” terang bro beken dipanggil Dadang Exel yang punya bengkel Dang Exel di Jl. Cibaduyut Sukamenak No. 116 (Curug Dogdog), Bandung.
Mengubah siklus 2-tak jadi 4 tak, Dadang menggabungkan mesin Vespa Super dengan Yamaha Mio. Komponen utama Mio yang digunakan head satu set dengan klep in-ex serta noken as, blok silinder dan piston diameter 50 mm.
“Untuk menggabungkan 1 set blok silinder Mio harus bikin dudukan yang terdapat di crankcase Vespa, terbuat dari bahan babet yang dicetak mengikuti bentuk silinder Mio, lewat las babet dan argon,” papar Dadang. Crankcase Vespa dan blok silinder Mio, diikat menggunakan baut silinder Honda CB.
Pen piston Mio ukuran 15 mm, kebetulan sama dengan pen kepunyaan Vespa Super, sehingga setang piston masih aplikasi Vespa. Kruk as penggerak setang seher dan piston dari TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah), juga masih bawaan motor.
Kruk as yang tadinya tidak terdapat gigi sentrik untuk rantai keteng, sekarang dipasang gigi sentrik kepunyaan Honda Grand di sebelah kiri kruk as setelah bering. Pemasangan gigi sentrik ini, tinggal dipres seperti pemasangan biasa. Menggunakan sentrik dari Honda Grand. Gigi sentrik Grand ada 14 mata. Rantai ketengnya dari Grand yang bermata 90.
Sekarang sudah jadi 4-tak dan terdapat klep serta noken as, harus ada pelumasan di kepala silinder. Oli ditransfer oleh pompa pelumas Mio yang terdapat di dalam bak oli yang ikut berputar bersama girbox.
Dudukan pompa oli sudah dibikin pakai bahan babet. Jalur naik dan turun oli dibikin manual, di kanan-kiri crankcase. “Walau mesin langsam girbox tetap berputar sehingga pompa oli pun ikut berputar,” jelas punggawa Vespa Antique Club (VAC) Bandung ini.
Pendingin oli aplikasi radiator kepunyaan Vario. Untuk menaikkan oli, doi pakai pompa oli Honda Grand yang diputarkan oleh baut pengikat gigi centrik rantai keteng. Dudukannya terbuat dari bahan corcoran.
Ide brilian pisan lah Lur. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pengapian : Vespa PX E
Magnet : Vespa Super
Tensioner : Yamaha Mio
Karburator : Honda GL-Pro Neo Tech
Telepon : (022) 93783150
Ini prototipe-nya, siap diaplikasi pada Vespa anda. Minat?
Dadang Darmawan punya mimpi. Mengendarai Vespa keliling kota Bandung tanpa asap, hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Kebetulan di rumahnya ada Vespa Super keluaran 1973 yang tentunya masih mengusung tipe 2-tak. AKhirnya dimodif.
“Kecintaan saya terhadap Vespa dan mimpi punya Vespa 4-tak mendorong modifikasi sendiri,” terang bro beken dipanggil Dadang Exel yang punya bengkel Dang Exel di Jl. Cibaduyut Sukamenak No. 116 (Curug Dogdog), Bandung.
Mengubah siklus 2-tak jadi 4 tak, Dadang menggabungkan mesin Vespa Super dengan Yamaha Mio. Komponen utama Mio yang digunakan head satu set dengan klep in-ex serta noken as, blok silinder dan piston diameter 50 mm.
“Untuk menggabungkan 1 set blok silinder Mio harus bikin dudukan yang terdapat di crankcase Vespa, terbuat dari bahan babet yang dicetak mengikuti bentuk silinder Mio, lewat las babet dan argon,” papar Dadang. Crankcase Vespa dan blok silinder Mio, diikat menggunakan baut silinder Honda CB.
Pen piston Mio ukuran 15 mm, kebetulan sama dengan pen kepunyaan Vespa Super, sehingga setang piston masih aplikasi Vespa. Kruk as penggerak setang seher dan piston dari TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah), juga masih bawaan motor.
Kruk as yang tadinya tidak terdapat gigi sentrik untuk rantai keteng, sekarang dipasang gigi sentrik kepunyaan Honda Grand di sebelah kiri kruk as setelah bering. Pemasangan gigi sentrik ini, tinggal dipres seperti pemasangan biasa. Menggunakan sentrik dari Honda Grand. Gigi sentrik Grand ada 14 mata. Rantai ketengnya dari Grand yang bermata 90.
Sekarang sudah jadi 4-tak dan terdapat klep serta noken as, harus ada pelumasan di kepala silinder. Oli ditransfer oleh pompa pelumas Mio yang terdapat di dalam bak oli yang ikut berputar bersama girbox.
Dudukan pompa oli sudah dibikin pakai bahan babet. Jalur naik dan turun oli dibikin manual, di kanan-kiri crankcase. “Walau mesin langsam girbox tetap berputar sehingga pompa oli pun ikut berputar,” jelas punggawa Vespa Antique Club (VAC) Bandung ini.
Pendingin oli aplikasi radiator kepunyaan Vario. Untuk menaikkan oli, doi pakai pompa oli Honda Grand yang diputarkan oleh baut pengikat gigi centrik rantai keteng. Dudukannya terbuat dari bahan corcoran.
Ide brilian pisan lah Lur. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pengapian : Vespa PX E
Magnet : Vespa Super
Tensioner : Yamaha Mio
Karburator : Honda GL-Pro Neo Tech
Telepon : (022) 93783150
“Kecintaan saya terhadap Vespa dan mimpi punya Vespa 4-tak mendorong modifikasi sendiri,” terang bro beken dipanggil Dadang Exel yang punya bengkel Dang Exel di Jl. Cibaduyut Sukamenak No. 116 (Curug Dogdog), Bandung.
Mengubah siklus 2-tak jadi 4 tak, Dadang menggabungkan mesin Vespa Super dengan Yamaha Mio. Komponen utama Mio yang digunakan head satu set dengan klep in-ex serta noken as, blok silinder dan piston diameter 50 mm.
“Untuk menggabungkan 1 set blok silinder Mio harus bikin dudukan yang terdapat di crankcase Vespa, terbuat dari bahan babet yang dicetak mengikuti bentuk silinder Mio, lewat las babet dan argon,” papar Dadang. Crankcase Vespa dan blok silinder Mio, diikat menggunakan baut silinder Honda CB.
Pen piston Mio ukuran 15 mm, kebetulan sama dengan pen kepunyaan Vespa Super, sehingga setang piston masih aplikasi Vespa. Kruk as penggerak setang seher dan piston dari TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah), juga masih bawaan motor.
Sekarang sudah jadi 4-tak dan terdapat klep serta noken as, harus ada pelumasan di kepala silinder. Oli ditransfer oleh pompa pelumas Mio yang terdapat di dalam bak oli yang ikut berputar bersama girbox.
Dudukan pompa oli sudah dibikin pakai bahan babet. Jalur naik dan turun oli dibikin manual, di kanan-kiri crankcase. “Walau mesin langsam girbox tetap berputar sehingga pompa oli pun ikut berputar,” jelas punggawa Vespa Antique Club (VAC) Bandung ini.
Pendingin oli aplikasi radiator kepunyaan Vario. Untuk menaikkan oli, doi pakai pompa oli Honda Grand yang diputarkan oleh baut pengikat gigi centrik rantai keteng. Dudukannya terbuat dari bahan corcoran.
Ide brilian pisan lah Lur. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Pengapian : Vespa PX E
Magnet : Vespa Super
Tensioner : Yamaha Mio
Karburator : Honda GL-Pro Neo Tech
Telepon : (022) 93783150